Nenek dan kakek kita ngak semua tahu dan
berpengalaman dengan yang namanya berpacaran, beda dengan anak muda modern masa
kini. Konon ceritanya, dulu calon dari nenek atau kakek sudah disiapkan sejak
mereka kecil. Artinya sejak kecil sudah ada pasangannya untuk dijadiin isteri
atau suami, tidak ada kesemptan memilih-milih lagi. Nah, yang bakal dijadiin
pasangan itu bisa aja anak teman, sanak famili atau orang lain yang sudah
dipesan atau .dibeli. sejak kecil. Namun jaman sekarang tentu beda, kita hidup
di jaman yang semestinya untuk hal cari pasangan, orang tua diharapkan ngak
campur urusan. Maunya hunting sediri, lacak dan survey sendiri
dan bila perlu orang tua tinggal terima beres, dan yang paling penting ngak sampai
malu-maluin orang tua dan orang sekampung. Jangan samapi terjadi NBA, bukan
klub Bola Basket yang terkenal itu, tetapi Nikah By Accident..
Kata orang pacaran itu merupakan
kelanjutan dari kenalan kemudian diteruskan dengan hubungan muda-mudi terhadap
lawan jenis. (oh ya ,tulisan ini khusus bahas pacaran ama lawan jenis
loh ya, sebab di jaman edan ini, ada orang yang pacaran dengan yang
sejenis). Jadi di dalam pacaran ini cowok dan cewek saling menjajaki
seberapa cocok dan cekcoknya mereka berdua, termasuk latar belakang, watak,
karakter, sifat, pendidikan, hobby dan lainlainnya. Pacaran ini melebihi
hubungan sekadar sahabat (sohib) atau kawan dekat, namun ini adalah
kawan paling dekat dan akrab, yang berusaha mengerti satu dengan yang lainnya.
Kedewasaan berpacaran, tergantung pada prilaku
yang sedang berpacaran itu, kadang kita masih menemukan berbagai hura-hura di
dalam berpacaran, jadi pacaran itu diidentikkan dengan menonton, makan bareng, pamer
diri , lalu memproklamirkan ini loh pacarku, yang mana sih pacarmu? (cantikkan?
Tampankan?). Padahal pacaran itu adalah kelanjutan dari masa perkenalan
kita, artinya kita sudah maju satu langkah lagi. Mestinya orang yang berpacaran
itu sudah pada tahap keseriusan memikirkan masa depan mereka, bukan lagi
seperti kanak-kanak atau masih ugal-ugalan. Oleh sebab itu di dalam kesempatan
yang ada sewaktu pacaran, kita perlu mengisi dengan sebaikbaiknya untuk mencari
tahu dan kenal lebih dekat pasangan kita, supaya kelak sewaktu menikah, kita
sudah mengenal dia dan tidak menyesal seumur-umur. Nasi kalau udah jadi
bubur, ngak bisa kembali lagi menjadi Nasi apalagi beras.
Seberapa lama seseorang berpacaran tergantung
pada kedua orang itu, ada orang yang ketemu satu atau dua bulan sudah ngebet
banget, setengah tahun kemudian minta nikah. Namun ada yang berpacaran 10 tahun
masih belum menikah ( sampai bosen-bosen kali?). Namun kasihan kalau
pacaran 10 tahun masih belum nikah, bisa jadi omongan dan gujingan tetangga
kanan . kiri. Masyakarat itu jahat, omongannya sangat menusuk dan menyayat hati
.Pacaran tok, kapan kawinnya?.
Orang kuno bilang cinta itu .dari mata
turun ke hati., itu sebabnya perlu jangka waktu untuk mendeteksi, pada saat
pandangan pertama yang dipergunakan adalah mata, jadi mulailah memandang
sana-sini melirik, bahkan melotot untuk melihat sejelas-jelasnya yang mana yang
cocok, sesudah itu masa kenalan dan pacaran juga diperlukan hati, supaya
merasakan cinta kasih yang sedalam-dalamnya.
Saya punya seorang teman, ketika ia
berpacaran, orang tau cewek ngak setuju banget, alasannya si cowok orang ngak
punya, sekolahnya juga masih belum kelar menjadi sarjana, kerja juga masih
kurang stabil. Singkat cerita, orang tua cewek melarang keras berpacaran. Namun
dasar sudah ngebet jatuh cinta, maka larangan orang tua dilanggar dan
diabaikan, namun positipnya si cowok berjuang dan berjuang terus. Ia tahu kalau
dianggap kurang bonafide, tidak ada gelar dan uang, mobil, rumah apa
lagi. Itu sebabnya si cowok giat kuliah sambil kerja, satu dua tahun kemudian
ia buka usaha sendiri.
Pada tahun ke tiga si cowok udah sukses, kali
ini orang tuanya benarbenar salut pada perjuangan si cowok. Ijin pacarannya pun
keluar, luar biasa! Nah ini hal-hal yang positip, perlu dicontoh oleh orang
muda, ia tidak sekadar hura-hura dan ugal-ugalan, ada perjuangan yang
mati-matian, cintanya murni tidak main-main.. Yang jeleknya adalah apabila si
cowok secara diam-diam ngajak kawin lari, itu namanya mau jalan pintas.
Akibatnya apa yang terjadi?, Cepat punya anak, gelar ngak dapet, pekerjaan
tetap saja sebagai .pengacara. yakni pengangguran yang banyak acara.
Saya sih setuju banget kalo orang yang pacaran
itu umurnya sudah .dewasa. , paling sedikit sudah bisa cari duit. Jangan ntar
mau ajak si cewek nonton masih minta pada orang tua, Kalau begitu kan repot!!.
Nah, bila si cowok belom bekerja, ntar pacaran mereka jadi kelamaan, karena
setiap ditanya kapan mau married selalu saja jawabannya belum siap.
Tunggu selesai kuliah, sudah kelar kuliah masih menunggu cari kerja, sudah
dapet kerja menunggu ngumpul duit dulu, ntar kalau sudah banyak duitnya, mulai
tingkah yang aneh muncul. Cari lagi pacar yang lain pula? Gimana nich?? Kecuali
kalau orang tuanya kaya-raya ngak masalah, ada atau ngak ada kerja, orang tua
yang bakal sponsori untuk married, bahkan rumah bagus juga udah
disediakan. Tetapi mestinya si cewek , perlu pikir dua tiga kali kalau mendapat
cowok yang bisanya ngandalin orang tua? Sampai kapan?? N.tar kayak burung dalam
sangkar, sangkarnya sih bagus, tetapi si penghuninya tidak merasa bebas.
Pacaran juga ada bahayanya tahu ngak? Mestinya
orang-orang dewasa sudah pada tahu! Mengapa saya katakan demikian!. Ketika si
cewek dan cowok duduk bersamaan, dekat merapat lagi, wong namanya manusia
normal; ada strumnya loh. Nah strumnya kalo ngak terkontrol ada bahayanya, itu
sebabnya perlu waspada, saya yakin anda mengerti maksudnya. Di dunia Barat
mereka yang pacaran masalah cium dan mencium itu bukan hal yang perlu di
sensor, di jalanan lampu merah, di lapangan parkir, di Super Market bahkan yang
bikin orang sebel ada yang nekad berada di depan kita, gila n.gak?. Itu namanya
mengenyek! Apalagi gayanya terbawa nafsu. Bisa .bahaye...kate orang Jakarte.
Bagaimana mencari pacar dan di mana tempatnya?
Pertanyaan ini cukup seru dijawab, sebab ada orang bilang cari pacar seharusnya
di kampus, khususnya di sana banyak bunga-bunga kampus yang bertengger terutama
di kantin atau perpustakaannya. Ada yang bilang di kantor tempat kita kerja
juga ada, di gereja ada juga? Yang lain bilang di toko buku, belakangan ada took
buku tertentu yang boleh jadi tempat mejeng baik cowok atau cewek, biasanya yang
ke sana tidak beli atau baca buku, cuma melihat-lihat saja, sambil cuci mata;
mana tahu kenalan dan dapat pacara di sana. Nah, ini motivasi tambahan dari
seseorang, selain kuliah , kerja atau beribadah, dan kunjungi toko buku maka
ada .Udang dibalik batunya.. Kasihan toko buku!!
Jaman sekarang ini bisa juga cari pacar di
Warnet (Warung Internet) , kok bisa? Ya bisa saja, melalui chating
dengan orang-orang, namun bahayanya banyak yang suka berbohong statusnya. Walau
begitu, ada pasangan yang saya kenal sudah menikah dan cara berkenalannnya
justru melalui jalur Internet, saat ini mereka sudah menikah dan tinggal di
luar negeri. Ada lagi yang saat ini sedang pacaran, asyik kata orang muda.
Yang pasti jangan cari pacar di
nite club, atau tempat-tempat orang mabuk, dan ekstasi, Anda bakal dapat kerja
tambahan, selain orang tua Anda tidak setuju, teman-teman juga, kecuali
teman-temanmu semua penghuni di sana.
Oh
ya, di bawah ini ada sebuah kutipan yang sudah saya revisi sedemikian rupa, Beberapa tips untuk cari pacar yang
diselingi dengan gombalgombalan. Mau coba ?
1. Carilah pacar
yang sesuai dengan keadaan anda, jangan seperti pungguk merindukan bulan,
pokoknya cari sesuai dengan standard anda. Umpama begini, jika
kamu mau menjadi isteri yang Ahli ekonomi, maka kamu juga harus
kuliah di Fakultas Ekonomi, supaya pada saat kuliah Anda tidak tamat
sekalipun , paling tidak ketemu suami yang Ahli Ekonomi.
2.
Carilah pacar
yang ganteng dan cantik dan jangan mencari yang jelek, tetapi biasanya yang
jelek bakal menjadi jadi cantik kalau sudah jatuh cinta, harus juga yang baik
hati. Alasannya ialah, ganteng dan cantik tidak dapat dibeli, memang dari
sananya (baca sono), dan tidak akan rugi dapat yang ganteng, namun perlu
hati-hati semua yang kelihatan di luar bukan jaminan, kegantengan dan
kecantikan segera berlalu bersama waktu, bahkan mereka yang ganteng dan cantik
lebih mudah diserobot oleh orang lain. Tingkah laku seseorang dapat berubah 180
derajat, asal ia mau bertobat. Udah itu kalo bisa cari seorang yang pemberani,
namun takut akan Tuhan. Pacar yang ganteng en cantik juga akan memperbaiki
keturunan di kemudian hari, sekali lagi ini hanya perkiraan bukan jaminan ya!
3.
Carilah pacar
yang kaya dan giat bekerja, alasannya materi itu perlu juga lho ! Ya nggak 100%
sih, sebab jika Anda punya pacar yang bokek dan malas, walaupun ia seganteng
bintang F-4 yakni Tao Ming Se dan Anda bakal sengsara sebab kekayaan segera
ludes, Anda harus bantu cari uang dan banting tulang. Tetapi, sebaliknya kalau
dianya memang giat bekerja, tidak perlu kuatir.
4.
Di rumah Anda kan
ada cermin, jika wajah Anda tidak punya wajah cakep, ya tahu diri sedikit bila
milih pacar. Jangan pasang target terlalu tinggi, pasti tidak bakal tercapai.
Namun di luar perkiraan Anda dan Anda akan merasa heran, orang-orang yang tidak
termasuk kategori bunga kampus, kadang-kadang mendapet suami yang tampan juga.
5.
Jangan terlalu
mencintai pacar Anda sehingga lupa segalagalanya apalagi melupakan Tuhan, lupa
pelajaran di kampus, lupa pekerjaan dan lupa diri. Saat ini anda baru
berpacaran, bagaimana kalau sudah menikah, benar-benar tidak ingat
segala-galanya. Kalau di tengah-tengah pacaran kemudian ada maslah dan putus,
amak Anda akan susah sekali; bisa gantung diri di pohon cabe.
6.
Ada yang usul
kalau stok produksi orang Indonesianya habis, cari pacar yang bule saja, konon
cerita mereka yang bule itu pada tinggi ,cakep dan ganteng, asal jangan cari
yang pengangguran saja. Warga Negaranya juga Luar Negeri lagi, keren, Anda
bakal diboyong ke sana.
Permisi tanya, apakah Anda sudah punya pacar?
Apakah di dalam masa berpacaran anda sudah memikirkan keseriusan untuk hidup
bersama kelak? Dijamin Anda pasti tidak dilarang orang tua kalau Anda memang
sudah dewasa. Sebab apabila dilarang terus-menerus nanti kalian mogok
berpacaran, maka mereka bisa kalang kabut. Maka jadilah jomblo. Saat ini yang
penting sewaktu berpacaran harus penuh tanggung jawab dan tidak main main.
Pacaran bukan dosa, selama berada pada jalur tata-krama, nilai moral etika dan
kesopanan. Yang paling penting jangan mempermainkan pacar Anda, sebab .sang
pacar. memang bukan barang mainan, walaupun ada orang yang suka mempermainkannya.
kualat loh…
--Wassalam--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar