Selasa, 10 April 2012

Cinta itu Asyik!!! Tapi Jangan Asyik Bercinta!!!


Nenek dan kakek kita ngak semua tahu dan berpengalaman dengan yang namanya berpacaran, beda dengan anak muda modern masa kini. Konon ceritanya, dulu calon dari nenek atau kakek sudah disiapkan sejak mereka kecil. Artinya sejak kecil sudah ada pasangannya untuk dijadiin isteri atau suami, tidak ada kesemptan memilih-milih lagi. Nah, yang bakal dijadiin pasangan itu bisa aja anak teman, sanak famili atau orang lain yang sudah dipesan atau .dibeli. sejak kecil. Namun jaman sekarang tentu beda, kita hidup di jaman yang semestinya untuk hal cari pasangan, orang tua diharapkan ngak campur urusan. Maunya hunting sediri, lacak dan survey sendiri dan bila perlu orang tua tinggal terima beres, dan yang paling penting ngak sampai malu-maluin orang tua dan orang sekampung. Jangan samapi terjadi NBA, bukan klub Bola Basket yang terkenal itu, tetapi Nikah By Accident..

Kata orang pacaran itu merupakan kelanjutan dari kenalan kemudian diteruskan dengan hubungan muda-mudi terhadap lawan jenis. (oh ya ,tulisan ini khusus bahas pacaran ama lawan jenis loh ya, sebab di jaman edan ini, ada orang yang pacaran dengan yang sejenis). Jadi di dalam pacaran ini cowok dan cewek saling menjajaki seberapa cocok dan cekcoknya mereka berdua, termasuk latar belakang, watak, karakter, sifat, pendidikan, hobby dan lainlainnya. Pacaran ini melebihi hubungan sekadar sahabat (sohib) atau kawan dekat, namun ini adalah kawan paling dekat dan akrab, yang berusaha mengerti satu dengan yang lainnya.

Kedewasaan berpacaran, tergantung pada prilaku yang sedang berpacaran itu, kadang kita masih menemukan berbagai hura-hura di dalam berpacaran, jadi pacaran itu diidentikkan dengan menonton, makan bareng, pamer diri , lalu memproklamirkan ini loh pacarku, yang mana sih pacarmu? (cantikkan? Tampankan?). Padahal pacaran itu adalah kelanjutan dari masa perkenalan kita, artinya kita sudah maju satu langkah lagi. Mestinya orang yang berpacaran itu sudah pada tahap keseriusan memikirkan masa depan mereka, bukan lagi seperti kanak-kanak atau masih ugal-ugalan. Oleh sebab itu di dalam kesempatan yang ada sewaktu pacaran, kita perlu mengisi dengan sebaikbaiknya untuk mencari tahu dan kenal lebih dekat pasangan kita, supaya kelak sewaktu menikah, kita sudah mengenal dia dan tidak menyesal seumur-umur. Nasi kalau udah jadi bubur, ngak bisa kembali lagi menjadi Nasi apalagi beras.

Seberapa lama seseorang berpacaran tergantung pada kedua orang itu, ada orang yang ketemu satu atau dua bulan sudah ngebet banget, setengah tahun kemudian minta nikah. Namun ada yang berpacaran 10 tahun masih belum menikah ( sampai bosen-bosen kali?). Namun kasihan kalau pacaran 10 tahun masih belum nikah, bisa jadi omongan dan gujingan tetangga kanan . kiri. Masyakarat itu jahat, omongannya sangat menusuk dan menyayat hati .Pacaran tok, kapan kawinnya?.

Orang kuno bilang cinta itu .dari mata turun ke hati., itu sebabnya perlu jangka waktu untuk mendeteksi, pada saat pandangan pertama yang dipergunakan adalah mata, jadi mulailah memandang sana-sini melirik, bahkan melotot untuk melihat sejelas-jelasnya yang mana yang cocok, sesudah itu masa kenalan dan pacaran juga diperlukan hati, supaya merasakan cinta kasih yang sedalam-dalamnya.

Saya punya seorang teman, ketika ia berpacaran, orang tau cewek ngak setuju banget, alasannya si cowok orang ngak punya, sekolahnya juga masih belum kelar menjadi sarjana, kerja juga masih kurang stabil. Singkat cerita, orang tua cewek melarang keras berpacaran. Namun dasar sudah ngebet jatuh cinta, maka larangan orang tua dilanggar dan diabaikan, namun positipnya si cowok berjuang dan berjuang terus. Ia tahu kalau dianggap kurang bonafide, tidak ada gelar dan uang, mobil, rumah apa lagi. Itu sebabnya si cowok giat kuliah sambil kerja, satu dua tahun kemudian ia buka usaha sendiri.

Pada tahun ke tiga si cowok udah sukses, kali ini orang tuanya benarbenar salut pada perjuangan si cowok. Ijin pacarannya pun keluar, luar biasa! Nah ini hal-hal yang positip, perlu dicontoh oleh orang muda, ia tidak sekadar hura-hura dan ugal-ugalan, ada perjuangan yang mati-matian, cintanya murni tidak main-main.. Yang jeleknya adalah apabila si cowok secara diam-diam ngajak kawin lari, itu namanya mau jalan pintas. Akibatnya apa yang terjadi?, Cepat punya anak, gelar ngak dapet, pekerjaan tetap saja sebagai .pengacara. yakni pengangguran yang banyak acara.

Saya sih setuju banget kalo orang yang pacaran itu umurnya sudah .dewasa. , paling sedikit sudah bisa cari duit. Jangan ntar mau ajak si cewek nonton masih minta pada orang tua, Kalau begitu kan repot!!. Nah, bila si cowok belom bekerja, ntar pacaran mereka jadi kelamaan, karena setiap ditanya kapan mau married selalu saja jawabannya belum siap. Tunggu selesai kuliah, sudah kelar kuliah masih menunggu cari kerja, sudah dapet kerja menunggu ngumpul duit dulu, ntar kalau sudah banyak duitnya, mulai tingkah yang aneh muncul. Cari lagi pacar yang lain pula? Gimana nich?? Kecuali kalau orang tuanya kaya-raya ngak masalah, ada atau ngak ada kerja, orang tua yang bakal sponsori untuk married, bahkan rumah bagus juga udah disediakan. Tetapi mestinya si cewek , perlu pikir dua tiga kali kalau mendapat cowok yang bisanya ngandalin orang tua? Sampai kapan?? N.tar kayak burung dalam sangkar, sangkarnya sih bagus, tetapi si penghuninya tidak merasa bebas.

Pacaran juga ada bahayanya tahu ngak? Mestinya orang-orang dewasa sudah pada tahu! Mengapa saya katakan demikian!. Ketika si cewek dan cowok duduk bersamaan, dekat merapat lagi, wong namanya manusia normal; ada strumnya loh. Nah strumnya kalo ngak terkontrol ada bahayanya, itu sebabnya perlu waspada, saya yakin anda mengerti maksudnya. Di dunia Barat mereka yang pacaran masalah cium dan mencium itu bukan hal yang perlu di sensor, di jalanan lampu merah, di lapangan parkir, di Super Market bahkan yang bikin orang sebel ada yang nekad berada di depan kita, gila n.gak?. Itu namanya mengenyek! Apalagi gayanya terbawa nafsu. Bisa .bahaye...kate orang Jakarte.

Bagaimana mencari pacar dan di mana tempatnya? Pertanyaan ini cukup seru dijawab, sebab ada orang bilang cari pacar seharusnya di kampus, khususnya di sana banyak bunga-bunga kampus yang bertengger terutama di kantin atau perpustakaannya. Ada yang bilang di kantor tempat kita kerja juga ada, di gereja ada juga? Yang lain bilang di toko buku, belakangan ada took buku tertentu yang boleh jadi tempat mejeng baik cowok atau cewek, biasanya yang ke sana tidak beli atau baca buku, cuma melihat-lihat saja, sambil cuci mata; mana tahu kenalan dan dapat pacara di sana. Nah, ini motivasi tambahan dari seseorang, selain kuliah , kerja atau beribadah, dan kunjungi toko buku maka ada .Udang dibalik batunya.. Kasihan toko buku!!

Jaman sekarang ini bisa juga cari pacar di Warnet (Warung Internet) , kok bisa? Ya bisa saja, melalui chating dengan orang-orang, namun bahayanya banyak yang suka berbohong statusnya. Walau begitu, ada pasangan yang saya kenal sudah menikah dan cara berkenalannnya justru melalui jalur Internet, saat ini mereka sudah menikah dan tinggal di luar negeri. Ada lagi yang saat ini sedang pacaran, asyik kata orang muda.

Yang pasti jangan cari pacar di nite club, atau tempat-tempat orang mabuk, dan ekstasi, Anda bakal dapat kerja tambahan, selain orang tua Anda tidak setuju, teman-teman juga, kecuali teman-temanmu semua penghuni di sana.
Oh ya, di bawah ini ada sebuah kutipan yang sudah saya revisi sedemikian rupa, Beberapa tips untuk cari pacar yang diselingi dengan gombalgombalan. Mau coba ?

1.      Carilah pacar yang sesuai dengan keadaan anda, jangan seperti pungguk merindukan bulan, pokoknya cari sesuai dengan standard anda. Umpama begini, jika kamu mau menjadi isteri yang Ahli ekonomi, maka kamu juga harus kuliah di Fakultas Ekonomi, supaya pada saat kuliah Anda tidak tamat sekalipun , paling tidak ketemu suami yang Ahli Ekonomi.
2.      Carilah pacar yang ganteng dan cantik dan jangan mencari yang jelek, tetapi biasanya yang jelek bakal menjadi jadi cantik kalau sudah jatuh cinta, harus juga yang baik hati. Alasannya ialah, ganteng dan cantik tidak dapat dibeli, memang dari sananya (baca sono), dan tidak akan rugi dapat yang ganteng, namun perlu hati-hati semua yang kelihatan di luar bukan jaminan, kegantengan dan kecantikan segera berlalu bersama waktu, bahkan mereka yang ganteng dan cantik lebih mudah diserobot oleh orang lain. Tingkah laku seseorang dapat berubah 180 derajat, asal ia mau bertobat. Udah itu kalo bisa cari seorang yang pemberani, namun takut akan Tuhan. Pacar yang ganteng en cantik juga akan memperbaiki keturunan di kemudian hari, sekali lagi ini hanya perkiraan bukan jaminan ya!
3.      Carilah pacar yang kaya dan giat bekerja, alasannya materi itu perlu juga lho ! Ya nggak 100% sih, sebab jika Anda punya pacar yang bokek dan malas, walaupun ia seganteng bintang F-4 yakni Tao Ming Se dan Anda bakal sengsara sebab kekayaan segera ludes, Anda harus bantu cari uang dan banting tulang. Tetapi, sebaliknya kalau dianya memang giat bekerja, tidak perlu kuatir.
4.      Di rumah Anda kan ada cermin, jika wajah Anda tidak punya wajah cakep, ya tahu diri sedikit bila milih pacar. Jangan pasang target terlalu tinggi, pasti tidak bakal tercapai. Namun di luar perkiraan Anda dan Anda akan merasa heran, orang-orang yang tidak termasuk kategori bunga kampus, kadang-kadang mendapet suami yang tampan juga.
5.      Jangan terlalu mencintai pacar Anda sehingga lupa segalagalanya apalagi melupakan Tuhan, lupa pelajaran di kampus, lupa pekerjaan dan lupa diri. Saat ini anda baru berpacaran, bagaimana kalau sudah menikah, benar-benar tidak ingat segala-galanya. Kalau di tengah-tengah pacaran kemudian ada maslah dan putus, amak Anda akan susah sekali; bisa gantung diri di pohon cabe.
6.      Ada yang usul kalau stok produksi orang Indonesianya habis, cari pacar yang bule saja, konon cerita mereka yang bule itu pada tinggi ,cakep dan ganteng, asal jangan cari yang pengangguran saja. Warga Negaranya juga Luar Negeri lagi, keren, Anda bakal diboyong ke sana.

Permisi tanya, apakah Anda sudah punya pacar? Apakah di dalam masa berpacaran anda sudah memikirkan keseriusan untuk hidup bersama kelak? Dijamin Anda pasti tidak dilarang orang tua kalau Anda memang sudah dewasa. Sebab apabila dilarang terus-menerus nanti kalian mogok berpacaran, maka mereka bisa kalang kabut. Maka jadilah jomblo. Saat ini yang penting sewaktu berpacaran harus penuh tanggung jawab dan tidak main main. Pacaran bukan dosa, selama berada pada jalur tata-krama, nilai moral etika dan kesopanan. Yang paling penting jangan mempermainkan pacar Anda, sebab .sang pacar. memang bukan barang mainan, walaupun ada orang yang suka mempermainkannya. kualat loh…

 --Wassalam--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar