~✿ Pangeran.. Calon imamku.. Nama yang tertulis di Lauh Mahfudz sebagai
jodohku✿~
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Assalamu'alaikum akhi..
Kau tentu tahu aku merindukanmu,, merindukan kedatanganmu meminangku..
Menyatukan cinta yang saat ini saat ini kita simpan dengan segala keindahannya.
Aku selalu sabar menunggumu.. Aku akan selalu sabar..
Do'akan agar aku istiqomah di penantian ini..
Ku sibukan hariku untuk menimba ilmu.. belajar bagaimana menjadi istri yang baik untukmu.. Belajar menjadi istri yang ideal untukmu.
Masih ku kejar cita-citaku hingga aku pun mengerti engkau pun pasti sedang sibuk mempersiapkan masa depan keluarga kecil kita...
Aku meyakini keharaman pacaran karena aku yakin tak akan pernah ada kebaikan yang ku dapat darinya, apakah mungkin sebuah hubungan yang belum dihalalkan akan mendapat Rahmat dan Ridha-Nya? Kenapa aku harus khawatir tidak dipertemukan denganmu jika aku tdk berpacaran? Bukankah manusia diciptakan berpasangan dan aku yakin engkau pun ada dan tercipta untukku. Dan semoga kita bertemu di saat yang tepat, saat dimana kita telah siap membingkai rasa dengan ikatan pernikahan yang suci.
Dahulu.. ku pernah beberapa kali mencari sosokmu di antara mereka yang pada akhirnya menjadi sang mantan, maafkan aku yang sempat mengkhianatimu pangeran. Tapi setelah aku semakin mengenal Islam barulah ku sadar semua perbuatanku dulu adalah sebuah kesalahan..
Duhai pangeran..
Aku berdo'a.. Semoga engkau pun memiliki prinsip yang sama, memilih untuk tidak pacaran menyibukan diri dengan perbaikan. Sungguh pangeran, aku akan sangat cemburu jika ternyata engkau sedang menjalin hubungan dengan wanita lain saat ini, sedangkan akulah yang nantinya akan menjadi tulang rusukmu.. Dan aku akan sangat bersedih jika setelah aku menjadi istrimu nanti, hatimu masih saja tertaut padanya hingga kau melupakan aku yang ada disampingmu...
Pangeran..
Jika setelah menikah badai datang menerjang kehidupan rumah tangga kita jangan pernah kita salahkan cara kita menjemput jodoh kita lewat jalan yang di ridhai Allah ini, bukan jalan kita yang salah pangeran.. badai pasti berlalu asal kita berdua saling evaluasi diri dan bersabar atas segala kekurangan kita masing-masing... Ingatlah satu hal pangeran.. Tujuan kita menikah adalah untuk menyempurnakan setengah agama mengharap rahmat dan ridha-Nya, semoga kita bisa tegar menghadapi segala ujian yang datang..
Ku jaga hati dan cinta ini untukmu.. Ku harap kau pun begitu..
Ku jadikan diriku yang teristimewa untukmu.. Ku harap kau pun begitu..
Bersabarlah.. Bersabarlah.. Semua akan menjadi indah pada waktunya.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Assalamu'alaikum akhi..
Kau tentu tahu aku merindukanmu,, merindukan kedatanganmu meminangku..
Menyatukan cinta yang saat ini saat ini kita simpan dengan segala keindahannya.
Aku selalu sabar menunggumu.. Aku akan selalu sabar..
Do'akan agar aku istiqomah di penantian ini..
Ku sibukan hariku untuk menimba ilmu.. belajar bagaimana menjadi istri yang baik untukmu.. Belajar menjadi istri yang ideal untukmu.
Masih ku kejar cita-citaku hingga aku pun mengerti engkau pun pasti sedang sibuk mempersiapkan masa depan keluarga kecil kita...
Aku meyakini keharaman pacaran karena aku yakin tak akan pernah ada kebaikan yang ku dapat darinya, apakah mungkin sebuah hubungan yang belum dihalalkan akan mendapat Rahmat dan Ridha-Nya? Kenapa aku harus khawatir tidak dipertemukan denganmu jika aku tdk berpacaran? Bukankah manusia diciptakan berpasangan dan aku yakin engkau pun ada dan tercipta untukku. Dan semoga kita bertemu di saat yang tepat, saat dimana kita telah siap membingkai rasa dengan ikatan pernikahan yang suci.
Dahulu.. ku pernah beberapa kali mencari sosokmu di antara mereka yang pada akhirnya menjadi sang mantan, maafkan aku yang sempat mengkhianatimu pangeran. Tapi setelah aku semakin mengenal Islam barulah ku sadar semua perbuatanku dulu adalah sebuah kesalahan..
Duhai pangeran..
Aku berdo'a.. Semoga engkau pun memiliki prinsip yang sama, memilih untuk tidak pacaran menyibukan diri dengan perbaikan. Sungguh pangeran, aku akan sangat cemburu jika ternyata engkau sedang menjalin hubungan dengan wanita lain saat ini, sedangkan akulah yang nantinya akan menjadi tulang rusukmu.. Dan aku akan sangat bersedih jika setelah aku menjadi istrimu nanti, hatimu masih saja tertaut padanya hingga kau melupakan aku yang ada disampingmu...
Pangeran..
Jika setelah menikah badai datang menerjang kehidupan rumah tangga kita jangan pernah kita salahkan cara kita menjemput jodoh kita lewat jalan yang di ridhai Allah ini, bukan jalan kita yang salah pangeran.. badai pasti berlalu asal kita berdua saling evaluasi diri dan bersabar atas segala kekurangan kita masing-masing... Ingatlah satu hal pangeran.. Tujuan kita menikah adalah untuk menyempurnakan setengah agama mengharap rahmat dan ridha-Nya, semoga kita bisa tegar menghadapi segala ujian yang datang..
Ku jaga hati dan cinta ini untukmu.. Ku harap kau pun begitu..
Ku jadikan diriku yang teristimewa untukmu.. Ku harap kau pun begitu..
Bersabarlah.. Bersabarlah.. Semua akan menjadi indah pada waktunya.
_Wassalam_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar